Menurut berita itu, kebijakan larangan ekspor nikel dari pemerintah Indonesia mungkin akan sangat mempengaruhi pembeli terbesar, Cina.

Kebijakan pelarangan diharapkan akan diterapkan mulai Januari tahun 2020, dan beberapa ahli memperkirakan bahwa produksi nikel pig iron (NPI) pada tahun 2020 hanya mencapai sekitar 500.000 ton, turun 13% dari ekspektasi sebelumnya, 575.000 ton.

Tren ini diperkirakan akan berlanjut pada tahun 2021, produksi mungkin hanya tersisa sekitar 340.000 ton pada waktu itu.

Selain itu, penurunan besar NPI mungkin menyebabkan pabrik baja nirkarat China memutuskan untuk menghentikan produksi mereka pada akhirnya.